JANGAN SIA-SIAKAN WAKTUMU UNTUK YANG TIDAK BERMANFAAT KAWAN !!!

Breaking News

Selamat Datang di Blog Tutorial SINO😘 Pemilik Blog Ini Atas Nama Teguh Kurniawan, S.Pd 😊 Semoga Semua Postingan Di Blog Ini Bisa Bermanfaat Untuk Kalian Semua...❤

Saturday, January 2, 2021

Pelarut Bukan Air: Pengertian, Sifat-sifat dan Contohnya

 Assalamu'alaikum Wr. Wb.


Kembali lagi bersama SINO, disini mimin akan membagikan informasi mengenai pelarut bukan Air. dimana pelarut bukan Air ini biasanya dibahas di mata kuliah Kimia Anorganik dan yang dibahas disini mengenai pengertian, sifat-sifat serta contoh dari pelarut bukan air. Yuk, langsung saja kita simak...


A. Pengertian Pelarut

    Pelarut adalah suatu zat atau senyawa dalam bentuk cairan yang mampu melarutkan suatu zat terlarut. Senyawa nonpolar merupakan senyawa yang tidak  bisa dilarutkan dalam air. Untuk itu diperlukan senyawa lain selain air yang dapat melarutkan senyawa nonpolar tersebut, pelarut selain air tersebut biasanya disebut sebagai non aqueous media. Pelarut non aqueous adalah pelarut bukan air yang dapat melarutkan senyawa organik yang tidak dapat disosiasi oleh pelarut air. Contoh umum adalah cairan amonia, cairan sulfur dioksida, klorida dan fluoride sulfuryl, klorida fosforil, tetroksida dinitrogen, antimontriklorida, pentafluorida  bromin, hydrogen fluorida, asam sulfat murni, dan asam-asam anorganik lain.

 

B.    B. Sifat –  sifat pelarut anorganik

    Berikut ini adalah sifat-sifat pelarut anorganik, yaitu:

1. Pelarut Anorganik memisahkan diri ke dalam ion-ion murni sehingga mempunyai konduktor elektrisitas lemah.

2.     Pelarut Anorganik biasanya adalah molekul polar yang dapat mensolvasi ion-ion menjadi interaksi ion dipole dan melemahkan, daya tarik antar ion yang ada dalam kristal padatan.

3.   Pelarut Anorganik mempunyai konstanta dielektrik tinggi (momen dipole tergantung pada jarak antara ujung muatan yang berlawanan dalam suatu molekul, sedangkan konstanta dielektrik tergantung pada tingkat orientasi antar molekul itu sendiri dalam medan listrik untuk merusak medan).

4.      Pelarut Anorganik cenderung untuk berasosiasi karena adanya interaksi dipol-dipol. Asosiasi ini lebih banyak dalam solven protonik karena adanya ikatan hydrogen dan mengarah ke titik didih yang lebih tinggi sehingga meningkatkan ranah larutan.

5.      Pelarut Anorganik seharusnya tersedia dengan mudah dan harus mempunyai ranah (range) cairan yang cukup baik.

 

C.    C. Jenis –  Jenis Pelarut Anorganik

      Berikut ini adalah jenis-jenis Anorganik selain Air, yaitu:

1.      Amonia (NH3)

Selain air, amonia juga sebagai pelarut yang digunakan untuk reaksi kimia, dipastikan bahwa pengklasifikasi pada reaksi yang menggunakan pelarut amonia memiliki kemiripan dengan air. Ada beberapa reaksi yang dapat dilakukan dengan menggunakan amonia, yaitu dengan cara Reaksi asam dan basa, Reaksi Pembentukan/mempercepat reaksi, dan Reaksi Penguraian.

2.      Bromin Trifluorida (BrF3)

Bromin Trifluorida adalah pelarut anorganik pengion yang kuat dan merupakan padatan berwarna kuning yang memiliki titik beku pada suhu 9 0C serta titik didih 126 0C. BrF3 hanya terdapat pada pelarut aprotik untuk dipostulasikan secara ionisasi pada BrF3 yang didukung oleh isolasi dan karakterisasi dengan difraksi sinar-X asam dan basa, dan menggunakan titrasi konduktimetrik pada BrF3. Proses ionisasi terjadi sesuai dengan persamaan sebagai berikut :

2BrF3 →  BrF2 +  + BrF4

 

3.      Dinitrogen Tetroksida (N2O4)

Pelarut N2O4 adalah pelarut aprotik non-air yang memiliki titik lebur -12 0C sampai 21 0C dan permitivitas relatif hanya 2,4 (sehingga merupakan pelarut yang buruk untuk sebagian besar senyawa anorganik). Reaksi persamaan asam-basa dari  pelarut N2O4 adalah :

N2O4 → NO+  (nitrosonium) + NO3 - (nitrat)

(asam)              (basa)

4.      Hidrogen Fluorida (HF)

Hidrogen fluorida atau HF adalah gas tak bewarna, berasap, bertitik didih rendah (mp -83 oC dan bp 19,5 oC), dengan bau yang mengiritasi. Gas ini biasa digunakan untuk mempreparasi senyawa anorganik dan organik yang mengandung fluor. Karena permitivitasnya yang tinggi, senyawa ini dapat digunakan sebagai pelarut non-air yang khusus. Larutan dalam air gas ini disebut asam fluorat dan disimpan dalam wadah polietilen karena asam ini menyerang gelas.

5.      Asam sulfat

Lebih tingginya konstanta dielektrik asam sulfat seharusnya menyebabkan asam sulfat lebih baik dari pada air untuk melarutkan solute ionic, tetapi tingginya visikositas (245,4 milipoise, kira-kira 25 x dibanding air) menyebabkan kelarutan dan kristalisasi solute merupakan proses yang lambat. Demikian juga adanya kesulitan untuk memindahkan solven yang menempel pada kristal.


Baiklah mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat. Terima Kasih sudah berkunjung... 👌😍


Wassalamu'alaikum Wr. Wb



Keyword:
Contoh senyawa pelarut bukan air, pelarut bukan air, kimia anorganik pelarut bukan air, Amonia pelarut bukan air, amonia contoh pelarut bukan air, senyawa pelarut bukan air

2 comments: