JANGAN SIA-SIAKAN WAKTUMU UNTUK YANG TIDAK BERMANFAAT KAWAN !!!

Breaking News

Selamat Datang di Blog Tutorial SINO😘 Pemilik Blog Ini Atas Nama Teguh Kurniawan, S.Pd 😊 Semoga Semua Postingan Di Blog Ini Bisa Bermanfaat Untuk Kalian Semua...❤

Saturday, February 17, 2024

Topik 2 - Aksi Nyata Mata Kuliah Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia (PPG Prajabatan)


Nama              : Teguh Kurniawan

NIM                : 2330111710353

Mata Kuliah  : Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia

Bidang Studi  : Pendidikan IPA (PPG Prajabatan Gel. 1 Tahun 2023)

LPTK             : Universitas Lambung Mangkurat (ULM)


 

TOPIK 2 - AKSI NYATA

"KONSEP DASAR PERSPEKTIF SOSIO KULTURAL DALAM PENDIDIKAN"

Pada bagian "Mulai Dari Diri" sebelum memulai pembelajaran pada topik ini hal yang saya pikirkan adalah bahwa keberagaman sosial, budaya, ekonomi dan politik sangat mempengaruhi proses pembelajaran dikelas sehingga sebagai seorang guru kita harus mempertimbangkan keberagaman tersebut untuk membuat rancangan pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik. Untuk dapat mempertimbangkan keberagaman didalam kelas maka diperlukan pemahaman yang mendalam tentang hal yang menyebabkan terjadinya keberagaman ini salah satunya dengan mempelajari mengenai Status Sosio Ekonomi (SES) dan Cultural-Historical Activity Theory (CHAT) mempengaruhi keberagaman peserta didik di dalam kelas.

Pada bagian "Eksplorasi Konsep" ini saya mempelajari tentang konsep dasar prespektif sosio kultural dalam pendidikan Indonesia yaitu Status Sosio Ekonomi (SES) dan Cultural-Historical Activity Theory (CHAT) mempengaruhi keberagaman peserta didik didalam kelas. SES atau Status Sosial Ekonomi merupakan salah satu cara untuk mengelompokkan seseorang berdasarkan posisi sosial dan ekonominya didalam masyarakat. Adanya perbedaan antar kelompok SES sangat mempengaruhi pembentukan perkembangan individu dengan adanya perbedaan pola interaksi yang dimiliki setiap individu. Hal ini sangat penting dalam pendidikan karena dengan adanya perbedaan ini akan mempengaruhi cara pandang dan kebutuhan belajar setiap peserta didik. Cultural-Historical Activity Theory (CHAT) dapat digunakan untuk memahami bagaimana aktivitas manusia, budaya, dan pengembangan dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial dan ekonomi yang dimiliki setiap individu.

Pada bagian "Ruang Kolaborasi" ini saya bekerja sama dengan rekan-rekan saya secara berkelompok, kami menganalisis tiga cerita yang berkaitan dengan seorang anak yang ketergantungan terhadap game online, upaya pengajaran baca tulis di kalangan anak rimba, dan penerapan pembelajaran melalui permainan peran. Ketiga cerita tersebut memberikan pelajaran tentang dampak sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam konteks pendidikan di berbagai wilayah di Indonesia, dan juga menyoroti peran guru dalam menangani beragam faktor sosial, ekonomi, budaya, dan politik yang hadir di berbagai daerah di Indonesia. Karena itu, guru diharapkan untuk menjadi motivator, fasilitator, dan mediator bagi siswa guna membentuk proses pembelajaran yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan individual peserta didik.

Hal penting yang saya pelajari dari proses "Demonstrasi Kontekstual" ini adalah adanya perbedaan karakteristik antara saya dengan teman kelompok saya yang sangat terasa, namun karena hal tersebutlah kami merasa memiliki keunikan masing-masing. Salah satunya pada saat saling berdiskusi, kami mengemukakan pendapat yang berbeda-beda dengan tujuan mencapai satu pemikiran untuk digunakan dalam menyelesaikan tugas kelompok. Dari memahami karakteristik diri sendiri dan anggota lainnya, kami menjadi sadar terhadap kekuatan dan kelemahan masing-masing individu yang dapat dimanfaatkan untuk saling bekerja sama dalam melengkapi kelebihan dan kelemahan satu sama lainnya.

Pada bagian "Elaborasi Pemahaman" sejauh ini hal yang sudah saya pelajari adalah bahwa perbedaan sosiokultural yang dimiliki peserta didik dapat mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas. Kemudian, hal baru yang saya pelajari dari konsep ini bahwa perbedaan sosiokultural yang dimiliki dapat disebabkan oleh perbedaan Status Sosio Ekonomi (SES) dan Cultural-Historical Activity Theory (CHAT). Selain itu, ada pemahaman yang berubah dari pemikiran saya yaitu pada awalnya saya belum sepenuhnya memahami pengaruh dari status sosial ekonomi (SES), namun setelah mengikuti pembelajaran, saya memahami pengaruh status sosial ekonomi (SES) terhadap pendidikan dan pengajaran di Indonesia. Selanjutnya, hal yang ingin saya pelajari lebih lanjut salah satunya adalah saya ingin mempelajari lebih lanjut tentang cara mengimplementasikan dan mempertimbangkan konsep-konsep ini dalam perancangan dan pelaksanaan strategi pembelajaran yang dapat mendukung keberagaman dalam proses pembelajaran di kelas.

Pada bagian "Koneksi Antar Materi" saya mengetahui bahwa matakuliah prespektif sosiokultural ini terhubung/terkoneksi dengan mata kuliah lain pada program PPG Prajabatan ini seperti mata kuliah Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya, Pembelajaran Berdiferensiasi, Filosofi Pendidikan Indonesia dan Prinsip Pengajaran dan Asesmen agar dapat merancang dan menciptakan suatu pembelajaran yang mendukung keberagaman dalam proses pembelajaran. 

·  Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya: Dalam pelaksanaan pembelajran tidak hanya dipengaruhi oleh faktor individu tetapi juga oleh faktor-faktor sosial dan budaya yang dimilikinya. Untuk itu memahami latar belakang dan karakter peserta didik yang salah satunya dari latar belakang sosial ekonomi yang dimiliki oleh peserta didik sangat penting dilakukan oleh seorang pendidik untuk dapat memberikan pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik.  

·   Pembelajaran Berdiferensiasi : Dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik diperlukannya pemahaman yang mendalam tentang faktor sosial dan ekonomi yang dimiliki peserta didik. Agar dalam proses pembelajaran guru dapat menciptakan pembelajaran yang dekat dengan peserta didik dan membebaskan peserta didik untuk mengekspresikan pemahamannya melalui produk yang dihasilkan peserta didik sesuai dengan latar belakang sosial ekonomi yang dimilikinya. 

·   Filosofi Pendidikan Indonesia : Pendidikan hendaknya dapat menuntun peserta didik untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Dimana pendidikan ditujukan agar peserta didik dapat berkembang sesuai dengan lingkungan dan keadaan disekitar mereka akan tetapi tidak tertinggal oleh pengetahuan luar agar dengan berkembangnya ilmu pengetahuan yang mereka miliki tapi tidak melupakan nilai-nilai adat istiadat dan kebudayaan. Oleh karena itu pendidik harus dapat menyesuaikan pembelajaran dengan kemampuan peserta didik agar terciptanya pendidikan yang relevan, adil dan berlandaskan pada nilai-nilai sosial dan budaya yang dimiliki peserta didik.

·    Prinsip Pengajaran dan Asesmen : Keterkaitan antara materi ini dengan mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen adalah seorang pendidik perlu memahami peran SES dalam perkembangan peserta didik untuk dapat mengimplementasikannya dalam perancangan pembelajaran dan asesmen yang tepat dan sesuai untuk dapat membantu mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik.

Pada bagian "Aksi Nyata", selama mempelajari topik ini dan manfaat yang dapat saya ambil dari mempelajari topik ini adalah dengan mempelajari SES dan CHAT dapat membantu saya untuk melihat dan mamahami bagaimana keberagamanan peserta didik di dalam kelas, serta bagaimana caranya untuk merancang pembelajaran yang relevan dan bermakna bagi setiap peserta didik dengan mempertimbangkan keberagaman tersebut. Apabila menilai kesiapan saya saat ini dalam skala 1-10 adalah 7. Hal ini dikarenakan, untuk menjadi guru yang baik kita tidak cukup hanya dengan mengetahui konsepnya saja akan tetapi diperlukan keterampilan untuk menerapkan dan mempraktekkan konsep-konsep tersebut agar dapat menciptakan suatu pembelajaran yang mendukung keberagaman peserta didik dalam proses pembelajaran. Kondisi inilah yang sedang saya alami dimana saat ini saya memang telah memahami materinya, namun belum sepenuhnya dapat mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran di kelas. Oleh sebab itu, saya menyadari pentingnya terus belajar agar nantinya bisa menerapkan ilmu yang saya peroleh saat mengajar di sekolah. Kemudian, persiapkan saya untuk bisa menerapkannya dengan optimal, yaitu menambah pengetahuan saya dengan mempelajari konsep-konsep sosiokultural lebih mendalam beserta latar belakang sosial ekonomi dan budaya peserta didik. Selain itu, saya juga harus mengasah pengetahuan dan keterampilan saya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas dengan mengaplikasikan konsep-konsep yang telah saya pelajari, agar mampu mengembangkan strategi pembelajaran inklusif serta mendukung perkembangan peserta didik.

No comments:

Post a Comment